Rabu, 22 April 2015

Kampung Bena di Bejawa - Flores, peninggalan Zaman Megalitikum



Desa Bena terletak di sebelah selatan kota Bajawa kabupaten Ngada - Flores. Desa yang berada di dekat gunung Inerie dan dilingkari oleh pegunungan-pegunungan disekitar nya, Desa Bena menjadi satu-satunya kampung yang berada disana. Untuk menuju ke kampung ini, harus menempuh jalan meliuk-liuk ke atas gunung yang  disuguhkan pemandangan yang indah bagaikan lukisan.



Ada 9 suku di desa Bena ini, awalnya malah hanya satu suku saja, suku Ngada adalah suku asli desa ini, sampai akhirnya terjadi perkawinan dengan suku lain hingga kini terdapat 9 suku di desa ini. Hanya ada sekitar 20 -an rumah berbaris membentuk letter U yang Mengelilingi halaman besar yang berisikan kuburan-kuburan, baik yang umurnya sudah tua maupun yang baru, terdapat juga kubuh-kubuh berukir yang dipakai untuk acara pesta adat.Uniknya desa Bena ini yaitu mereka masih menjaga turunan leluhurnya, yang terlihat dari bangunan Megalitikum berupa susunan batu-batuan ceper disusun secara vertikal, Menurut Desa Bena itu adalah kuburan leluhur mereka yang sudah berumur ribuan tahun, sampai keadaan rumah-rumah nya masih unik, terbuat dari alang-alang, kayu dan bambu. Kepala suku menceritakan tentang arti-arti pahatan-pahatan kayu yang terukir di seluruh bangunan desa Bena, payung sebagai simbol laki-laki, dan rumah sebagai simbol perempuan. Di beberapa atap rumah terlihat hiasan boneka yang memegang anak panah yang merupakan simbol bahwa rumah tersebut adalah milik dari keluarga garis laki - laki penduduk asli kampung ini, yaitu Suku Ngada. Sedangkan rumah yang dihiasi rumah - rumahan kecil di atas atapnya, merupakan simbol bahwa rumah tersebut milik dari keluarga garis perempuan suku asli. 

apa itu megalitikum?Megalitikum berasal dari kata Mega yang berarti besar dan Lithos yang berarti Batu. Zaman Megalitikum biasa disebut zaman batu besar, karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu besar. Kebudayaan ini berkembang dari zaman neolitikum samapi zaman perungu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan.Walaupun kepercayaan mereka masih pada tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang, kepercyaaan ini muncul karena pengetahuan manusia sudah mulai meningkat.Penduduk desa yang sangat kecil ini hidup dalam kerukunan dan kekeluargaan. Penduduk perempuan membuat kain kain tenun dengan tangan di depan rumah masing-masing dan digantung2 di depan rumah - rumah, berharap turis membeli nya, kain-kain ini tidak mahal, kain yang kecil untuk syal hanya 50 ribu rupiah, dan mereka tidak berteriak-teriak memanggil-manggil pembeli seperti yang biasa terjadi di Bali, sehingga turis merasa terganggu, jika di beli sukuurrr kalo ngga juga ngga apa2, begitu kayaknya motto nya. Walaupun penduduk masih mempercayai roh leluhur nya mereka mulai mempelajari agama Katholik yang di pimpin oleh seorang pendeta yang datang dari Bajawa beberapa waktu sekali.

3 komentar:

  1. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :* :*

    BalasHapus

  2. bosan tidak tahu mesti mengerjakan apa ^^
    daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
    F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
    ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^

    BalasHapus

  3. mari bergabung dengan kami di
    F|A|N|S|P|O|K|E|R jangan lupa untuk di add ya pin bb 55F97BD0 ^^

    BalasHapus