Wisata Religi, Perarakan Patung pada prosesi jumat AGung di Larantuka - Flores

Ritual Prosesi Jumat Agung berintikan devosi terhadap Bunda Maria yang mengikuti perjalanan kisah sengsara PuteraNya, Yesus. Seluruh umat Katolik baik yang berada di Larantuka maupun yang berasal dari seluruh penjuru dunia akan menghadiri upacara yang telah diadakan setiap tahun dan telah berlangsung secara turun temurun sejak abad XV.


Upacara ini merupakan warisan peninggalan bangsa Portugis yang dilaksanakan secara bersamaan di desa Konga, desa Wureh dan yang paling akbar di Kota Larantuka. Bagi Umat Katholik dapat menikmati wisata rohani Samana Santa. Dalam puncak prosesi Semana Santa pada hari Jumat Agung atau dalam bahasa setempat disebut Sesta Vera, dilakukan perarakan patung Yesus Kristus yang secara lokal atau adat tersebut dinamai Tuan Ana, serta patung Maria yang dinakaman Tuan Ma, untuk mengenang kisah sengsara dan wafat Yesus Kristus.

 Prosesi ini menempatkan Tuhan Yesus sebagai pusat ritual dan menempatkan Bunda Maria sebagai Mater Dolorosa (bunda yang berkabung) karena menyaksikan perjalanan penderitaan atau kisah sengsara putranya sebelum samapi saat disalib. Pagi sebelum melakukan puncak upacara, masyarakat lebih dahulu  melakukan arak-arakan Tuan Menino (bayi Yesus)melalui laut menggunakan perahu dayung kecil, sedangkan di samping dan belakangnya, masyarakat mengantar menggunakan perahu motor. Siang harinya,  dilanjutkan arak-arakan menuju gereja Katedral, dari sanalah titik awal prosesi Sesta Vera. Selama malam Jumat Agung,ribuan bahkan jutaan lilin dinyalakan di jalan sepanjang dua kilometer dan di depan rumah-rumah penduduk yang dilalui perarakan. Prosesi baru akan berakhir hingga menjelang pagi dinihari.