Rabu, 15 April 2015

Tradisi Menangkap Ikan Orang Lamalera Flores

Lamalera terletak di pantai selatan pulau provinsi Lembata Nusa Tenggara Timur. Saat ini pulau lembata telah menjadi kabupaten tersendiri sebelum bergabung dengan Kabupaten Flores Timur. Sebelum dia membentang cukup ganas Laut Sawu. Itu selalu orang-orang Lamalera terkenal sebagai masyarakat nelayan, dan penangkapan ikan paus tradisional. Secara administratif Desa Lamalera terletak di Kecamatan Wulandoni, di Lamalera kota dibagi menjadi dua desa yaitu Lamalera A dan Lamalera B Desa dengan jumlah penduduk sekitar 2.000 jiwa. Sebelumnya desa Lamalera sebuah desa terpencil, terisolasi dan jauh dari keramaian, kali ini mulai pengembangan PLN dan pembuatan jalan aspal untuk memfasilitasi alat transportasi. Desa Lamalera yang dibangun di atas batu karang dan kanan di kaki atau di lereng bukit atau gunung.

Desa Lamalera dengan pemandangan panorama sedikit gelombang pantai selatan kering dan deruhnya, topografinya pegunungan dan bebatuan dan disertai dengan cukup curam lereng kehidupan menantang dan kehidupan Lamalera. Tampaknya sangat tidak wajar ketika penduduk desa Lamalera nelayan lebih memilih berburu ikan besar, yang sebenarnya termasuk dalam jenis 'Mamalia Laut' (Cetacean) dan risiko yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan ikan lain, tapi itulah kenyataan yang terjadi dengan kondisi alam, topografi , serta ketentuan yang digariskan kemampuan yang jatuh ke bawah oleh nenek moyang mereka. Sehingga membuat mereka terbisa dan mengundurkan diri terhadap bahaya yang selalu dihadapi untuk mencari nafkah dengan berburu paus. Sebelum musim berburu, desa memiliki tradisi atau budaya Lamalera perburuan paus setiap tahunnya diadakan di bea cukai yang sama uipacara Misa untuk memohon berkah dari nenek moyang dan ingat roh nenek moyang mereka yang meninggal dalam menggeluti bidang maritim dengan Paus. Upacara dan Misa atau yang biasa disebut Siyabonga diadakan setiap 1 Mei. Dalam penangkapan ikan paus resminya terjadi pada bulan Mei hingga November, tetapi sering juga bulan dari Desember hingga April Lamalera nelayan tetap melakukan perburuan paus saat paus melewati perairan Laut Sawu. Hal ini tidak bearti mematahkan tradisi yang telah ditetapkan, di mana pada bulan-bulan Lamalera orang bernama bulan berburu atau yang disebut dengan Baleo. Siyabonga musim adalah waktu khusus untuk memancing, dan berburu paus dan ikan besar Kain ikan seperti lumba-lumba, hiu, ikan pari. Pada saat ini masyarakat Lamalera musim beramai-ramai pergi ke laut. Menurut mereka dalam musim ikan besar ini sering muncul dan bermain mengungkapkan dirinya dalam permukaan Laut Sawu. Masyarakat Lamalera pada prinsipnya untuk berburu menggunakan metode tradisional, untuk menangkap Paus atau biasa disebut Kotoklema (Sperma Paus / Physeter macrocephalus) perahu layar menggualakan menurut Lamalera bahasa lokal disebut peledang. Perahu layar adalah tangan alat tertanam menusuk / tombak yang disebut tempuling, tali panjang (tali leo), yang terkait dengan tombak (tempuling), dan ditambah 4 meter bambu panjang sebagai alat tindik. Dalam satu peledang biasanya di Charge sebesar 7 kru dan peran khusus juru menusuk menusuk Paus disebut balafaing (lamafa).



 Peladang dirancang tanpa penutup sehingga kru dapat memantau permukaan ikan. Setelah sudah melihat Peladang akan mendekati ikan dan mengangkat tempuling juru ditindik dan siap pasang di tempuling kanan lewatkan jantung paus, biasanya tiakaman sampai 4 kali atau bahkan lebih. Ketika tusukan pertama ini adalah saat yang paling berbahaya bagi peledang kru karena paus akan memberontak dan mengamuk, tak jarang peledang perahu akan diambil oleh paus ke laut atau bahkan hancur dengan memutar terbalik dengan kepala atau ekor paus. Setelah Paus sudah mulai lemah dan tak berdaya lagi untuk lebih mempercepat kematian maka ada bagian yang robek oleh pisau tajam sehingga darah paus cepat keluar dan cepat mati. Setelah melihat ikan paus ini mati maka drag / ditonda dengan perahu - perahu darat Lamalera, dan siap untuk dipotong dan dibagi. Distribusi daging ikan paus telah ditentukan sejak zaman nenek moyang mereka. Semua paus adalah bagian penting dan yang lain habis semua daging, kulit, lemak, darah, dan tulang. Ketika ada ekor ikan paus ditusuk maka semua masyarakat Lamalera akan mendapat bagian dari semua, meskipun tidak datang ke laut, karena dapat ditukar dengan ikan lain atau tanaman.

6 komentar:

  1. gara gara si bos pengen liburan nanti bulan Februari 2018 ke Labuan Bajo Komodo Nusa Tenggara Timur yang mana sudah masuk dalam UNESCO tentang Budaya di Dunia. Mampir ke mari dah tentang orang Lamalera yang terkenal menjadi pemburu ikan paus sampe2 dunia luar negeri tau.

    Namun kini menjadi persoalan tersendiri dilihat dari kacamata orang2 lingkungan itu adalah tradisi orang bar-bar bukan budaya?

    Mantap gan artikelnya, salam kenal yah sobat netizen semuanya dari aku penjual obat kuat

    BalasHapus
  2. AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
    Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
    Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
    Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)

    BalasHapus
  3. agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
    ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
    pin bbm :2B389877

    BalasHapus

  4. mari coba keberuntungannya bersama kami hanya dengan
    deposit minimal 10.000 bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apalagi, segera bergabung bersama kami di F*A*N*S*P*O*K*E*R

    BalasHapus

  5. bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...

    BalasHapus